10 April 2025

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN KEDIRI

Peringati Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Kabupaten Kediri Gelar Tarung Agung di Perempatan Tugu Garuda

2 min read

Kab. Kediri ( Inmas ) Dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi 1947 Saka , umat Hindu di Kabupaten Kediri menggelar tradisi Tarung Agung di Perempatan Tugu Garuda, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri pada Jumat (28/3). Acara ini menjadi momen sakral sekaligus daya tarik bagi masyarakat yang melintasi kawasan tersebut.

Tarung Agung merupakan bagian dari rangkaian perayaan Nyepi yang bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat sebelum memasuki Tahun Baru Saka. Prosesi ini melibatkan berbagai kesenian khas Hindu, termasuk pawai ogoh-ogoh yang selalu menjadi sorotan utama.

Pawai ogoh-ogoh menarik perhatian warga sekitar dan pengendara yang melintas. Patung raksasa berbentuk makhluk mitologi tersebut dibuat oleh berbagai kelompok masyarakat Hindu di Kabupaten Kediri. Mereka mengarak ogoh-ogoh mengelilingi area perempatan sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol pembersihan diri dari pengaruh negatif.

Mantan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri Murtaji menjelaskan bahwa, tradisi Tarung Agung dan pawai ogoh-ogoh merupakan bagian penting dalam menyambut Nyepi.

β€œIni adalah wujud rasa syukur dan upaya kita untuk menjaga keseimbangan alam serta keharmonisan hidup,” ujarnya.

Selain pawai dan pembakaran ogoh-ogoh, umat Hindu juga menggelar doa bersama serta ritual Tawur Kesanga. Kegiatan ini diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat serta menjaga ketertiban dan kerukunan antar umat beragama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz ,mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka, kepada seluruh umat Hindu di Kabupaten Kediri, teriring harapan Semoga perayaan Nyepi tahun ini (2025 red) membawa ketenangan, kedamaian, dan kebijaksanaan dalam kehidupan kita semua.

Beliau juga mengungkap bahwa, hari Raya Nyepi bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk melakukan refleksi diri, memperkuat nilai-nilai dharma, serta mempererat persaudaraan dalam keberagaman.

“Dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, marilah kita terus menjaga kerukunan antar umat beragama, membangun toleransi, dan berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Kediri. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah bagi kita semua” ujarnya.

Setelah prosesi Tarung Agung, umat Hindu menjalani Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan selama 24 jam, yang meliputi amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Ini menjadi momen refleksi dan penyucian diri sebelum memasuki tahun yang baru.

Dengan semangat kebersamaan dan toleransi, peringatan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Kediri berlangsung penuh makna. Tradisi Tarung Agung dan pawai ogoh-ogoh tidak hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga warisan budaya yang patut dilestarikan.(humas)

HUMAS KANKEMENAG KAB.KEDIRI | Newsphere by AF themes.