Kepala Kantor Hadiri Peresmian Gereja Kristus Tuhan Gurah, Ungkap Bukti Kerukunan Umat Beragama Berjalan Dengan Baik
3 min read

Kab. Kediri (Inmas) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz, hari Senin (24/2) menghadiri acara peresmian Gereja Kristus Tuhan Kanaan Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Selain Kepala Kantor, hadir juga ketua MUI Pusat KH. ANWAR ISKANDAR, Staf Ahli Bupati Kediri, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCAM) Kecamatan Gurah, Penyelenggara Bimas Kristen KanKemenag Kabupaten Kediri Lilik Bobo Lelono, Ketua GKT Pusat, Pengurus FKUB Kabupaten Kediri, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Dari sekian banyak tamu undangan yang hadir, kehadiran Gus War, sebutan KH. ANWAR ISKANDAR mendapatkan sambutan yang luar biasa dari Jemaat GKT Gurah maupun tamu undangan yang hadir.
Ketika Pendeta Daniel Sutrisno naik ke podium memberikan sambutan, berkali-kali menyebut Gus War sebagai ulama besar dan tokoh nasional yang sangat peduli pada kemajemukan.. Beliau merangkul semua lapisan masyarakat, tidak memandang agama, golongan, suku dan Ras. Kehadiran beliau selalu menyejukkan, terutama bagi warga yang notabene merupakan minoritas, tuturnya.
Ia menambahkan, Peran Gus War dalam berdirinya Gereja GKT sangat besar. Bukan berarti dirinya mengabaikan peran dan bantuan dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Pemerintah Daerah ataupun masyarakat setempat. Oleh karena itu mewakili seluruh jemaat GKT Kecamatan Gurah, kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
” Dengan penuh haru dan penuh sukacita Daniel menyampaikan rasa syukur yang tidak terhingga, karena setelah menunggu dua belas tahun, akhirnya Jemaat GKT memiliki gereja permanen. Semoga kehadiran Gereja dan jemaat GKT dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tambahnya.
Setelah Pendeta Daniel memberikan sambutan, giliran staf ahli Bupati Kediri yang memberikan sambutan. Saat membacakan sambutan tertulis Bupati Kediri, beliau mengatakan bahwa berdirinya Gereja Kristus Tuhan Gurah menunjukkan kuatnya toleransi antar umat beragama di Kabupaten Kediri, khusunya di Kecamatan Gurah. Pemerintah Daerah memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh umat beragama untuk memiliki tempat ibadahnya sendiri. Tidak memandang mayoritas dan minoritas. Beliau berharap, kehadiran Gereja Kristus Tuhan semakin memperkokoh toleransi antar umat beragama yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Sementara itu KH. Anwar Iskandar saat mengawali sambutannya mengatakan, hari ini adalah hari yang penuh berkah dan kebahagiaan. Kita berkumpul di sini untuk meresmikan Gereja Kristus Tuhan, sebuah rumah ibadah yang menjadi simbol keimanan dan kedamaian bagi saudara-saudara kita umat Kristiani.
Tokoh Pendiri Paguyuban Umat Beragama ini menambahkan, ketika kita berbicara tentang perbedaan, sejatinya kita sedang bicara tentang penghormatan. Indonesia adalah rumah besar kita semua, di mana mayoritas merangkul minoritas, dan setiap warga bangsa memiliki hak serta kewajiban yang sama untuk menjaga persatuan. Jangan biarkan perbedaan menjadi jurang pemisah, tetapi jadikan ia jembatan untuk saling memahami dan menguatkan.
Kita juga harus waspada, karena banyak kepentingan asing yang berusaha melemahkan bangsa ini. Mereka ingin melihat kita runtuh, tercerai-berai dalam perpecahan. Namun, selama kita tetap bersatu, saling menghormati, dan menjaga kebhinekaan, tidak ada kekuatan yang bisa merobohkan Indonesia, imbuhnya.
Semoga peresmian gereja ini membawa berkah bagi kita semua dan semakin memperkuat tali persaudaraan di antara kita. Mari kita jaga rumah besar kita, Indonesia, agar tetap kokoh dan harmonis., ungkapnya seraya mengakhiri sambutan.
Menanggapi Peresmian Gereja Kristus Tuhan Gurah, Kepala Kantor mengucapkan Selamat atas peresmiannya. Senada dengan Staf Ahli Bupati Kediri, Kepala Kantor mengungkapkan, berdirinya Gereja Kristus Tuhan merupakan bukti nyata toleransi umat beragama di Kabupaten Kediri berjalan dengan baik. Walaupun di Kecamatan Gurah mayoritas warganya merupakan umat Islam, namun mereka memberikan kesempatan yang sama kepada saudara-saudaranya yang beragama Kristen untuk mendirikan Gereja sebagai sarana peribadatan. Ini sikap yang sangat baik dan merupakan modal besar untuk kita menjaga dan merawat kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, ujarnya.(humas)

