KUA Kecamatan Plemahan Gelar Kegiatan BRUS, Diikuti Siswa SMK Putra Harapan
2 min readKab. Kediri ( Inmas) Setelah sukses menggelar kegiatan pembinaan Takmir Masjid di Desa Puhjarak dan di Desa Mejono Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri kembali menggelar sosialisasi dan pembinaan kepada siswa-siswi SMK Putra Harapan yang beralamat di Jl. Kartini No. 45 Desa Wonokerto Kecamatan Plemahan. Pada kegiatan kali ini Kepala KUA Plemahan Nadhirin didampingi para Penyuluh Agama Islam menggelar kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), Moderasi Beragama, dan pembinaan Akhlak.
Dalam sambutannya Kepala SMK Putra Harapan Heri Wibawa, menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Tim Sosialisasi dari KUA Kec. Plemahan yang telah berpartisipasi aktif dalam memberikan pembinaan secara langsung kepada siswa-siswi SMK Putra Harapan. Ia berharap kegiatan semacam ini insyaallah akan terus berlanjut pada masa-masa yang akan datang. Beliau beranggapan bahwa peserta didiknya memang memerlukan motivasi untuk terus semangat belajar, sekaligus membekali dan membentengi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Dalam kesempatan ini Kepala KUA Kecamatan Plemahan Nadhirin, selaku narasumber menyampaikan materi seputar pernikahan, penyebab dan dampak dari pernikahan dini, serta upaya-upaya yang hendaknya dilakukan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Beliau berpesan kepada para siswa agar fokus belajar dan memperbaiki diri, tidak usah terburu-buru mencari pasangan karena pribadi yang baik akan berjodoh dengan yang baik pula, begitu juga sebaliknya.
Moh. Junaidi yang akrab disapa dengan kyai Jun selaku penyuluh agama Islam bidang pembinaan kerukunan umat beragama didapuk menjadi pemateri berikutnya. Beliau menekankan pentingnya mengamalkan sikap saling menghormati dan menghargai (toleransi) dalam kehidupan sehari-hari. Karena Toleransi adalah salah satu dari empat indikator Moderasi Beragama yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
Materi penutup disampaikan oleh Kyai Anshori yang secara khusus berpesan kepada para siswa untuk memperbanyak melakukan aktifitas-aktifitas yang positif dan bermanfaat. Hal ini penting yakni dalam rangka mengantisipasi fenomena dan perilaku negative yang rawan terjadi di masyarakat, terutama menjelang perayaan tahun baru 2025 M.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa tampak semangat dan antusias mengikuti materi. Keceriaan mereka bertambah ketika pada jeda penyampaian materi, pak Hasan membuka tas ajaib yang berisi hadiah hiburan sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang aktif dalam menyimak dan menyimpulkan materi sebagai wujud refleksi diri. (Paulo/Indra/Pras)