16 Februari 2025

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN KEDIRI

Safari Maulid Nabi di Lereng Moderasi: Merawat Alam, Memupuk Ukhuwah

2 min read

Kab. Kediri (Inmas) Mulai Hari Jumat (1/10) suasana di lereng Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, terasa berbeda setiap Jumat selama dua bulan ke depan. Riuh suara gotong-royong terdengar di masjid dan musholla, namun bukan hanya untuk membersihkan tempat ibadah. Kali ini, warga setempat bersama KUA dan Penyuluh Agama Kecamatan Ngancar melakukan sesuatu yang lebih besar: menanam kebaikan, secara harfiah, melalui penanaman bibit buah di setiap masjid dan musholla di wilayah tersebut.
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad saw, kegiatan safari kerja bakti ini tidak hanya memperkuat kebersihan fisik tempat ibadah, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual antarumat Islam dari berbagai organisasi, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan LDII. Semua bersatu dalam satu visi: menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan agama.
“Perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan,” tegas Nurhadi Widiyanto, S.Ag., Kepala KUA Ngancar. “Dalam semangat moderasi beragama, warga lereng Kelud membuktikan bahwa Islam mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dengan damai serta merawat alam.”
Di setiap masjid yang disinggahi, warga menanam bibit buah seperti durian, jambu, kelengkeng, belimbing, mangga, dan alpukat, yang semuanya merupakan sumbangan dari seorang dermawan asal Kediri. Pohon-pohon ini diharapkan memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan, sekaligus melambangkan semangat gotong-royong yang tumbuh subur di kawasan moderasi beragama.
Alfiatu Solikah, S.Ag., M.Pd.I., Penyuluh Agama Fungsional yang juga Ketua IPARI Kabupaten Kediri, menyampaikan harapannya. “Setiap pohon ini adalah simbol ukhuwah yang kokoh. Dengan oksigen yang melimpah dan buah yang berlimpah, kita tak hanya merawat bumi, tetapi juga memastikan generasi mendatang bisa menikmati hasil kerja keras kita hari ini,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan ini bukan hanya tentang memperingati Maulid Nabi, tetapi juga mengukuhkan nilai-nilai persatuan dan kesejahteraan. Kepala Desa Bedali merasa bangga melihat kebersamaan yang terjalin. “Ini bukan sekadar acara tahunan, ini adalah warisan kebaikan yang akan kita tinggalkan untuk anak-cucu kita,” katanya.
Mariana, Kasi Pemerintahan Kecamatan Ngancar, menambahkan, “Kami berharap ini menjadi contoh bagi daerah lain. Peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremonial dan pengajian, tapi bisa diwujudkan dalam aksi nyata yang berdampak positif bagi umat dan lingkungan.”
Dengan aksi nyata ini, Pemerintah Kecamatan Ngancar menegaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya teori. Ini adalah praktek hidup yang menyejukkan, seperti pohon yang tumbuh, memberi naungan dan buah kepada siapa saja, tanpa memandang perbedaan. Setiap bibit yang ditanam bukan sekadar pohon, melainkan simbol dari cinta, persaudaraan, dan kontribusi yang terus hidup dan berbuah sepanjang waktu.

Kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh bersama KUA dan warga Kecamatan Ngancar ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz. Beliau mengungkapkan bahwa, dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti ( HAB) ke 79, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri juga telah mengagendakan sebuah program penanaman sejuta pohon di Wilayah Kabupaten Kediri. Tentu kita akan melibatkan seluruh warga Kementerian Agama Kabupaten Kediri termasuk Madrasah dan KUA bersama masyarakat, untuk menyukseskan program ini, katanya. (Alfi)

HUMAS KANKEMENAG KAB.KEDIRI | Newsphere by AF themes.