Focus Group Discussion “Tanam Kebersamaan, Panen Kemakmuran”Kampung Moderasi Beragama Tawang Wates Kediri
2 min readKab. Kediri, (Inmas) 29/24 – Sebuah kegiatan istimewa dalam rangka memperkuat harmoni antar umat beragama berlangsung di Kampung Moderasi Beragama, Desa Tawang Kecamatan Wates. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertema “Tanam Kebersamaan, Panen Kemakmuran” ini sukses menyatukan berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, dan instansi pemerintah dengan semangat gotong royong untuk menciptakan kesejahteraan bersama melalui moderasi beragama.
Acara yang dibuka dengan penuh khidmat diawali dengan pembinaan dari Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Bapak M. Tontowi Jauhari, yang menyampaikan pentingnya moderasi beragama sebagai pilar utama dalam mewujudkan kerukunan antar umat dan kesejahteraan masyarakat. “Moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai warga negara dan umat beragama, saling bahu-membahu untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan produktif,” tegas beliau.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Wates, Ketua Prodi Studi Agama-Agama IAIN Kediri, Kepala Desa Tawang, serta pengurus dari berbagai tempat ibadah di Desa Tawang. Para tokoh agama dan pemuda dari masjid, musholla, dan gereja setempat juga aktif berpartisipasi dalam FGD ini.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pembekalan mengenai “Penanaman Ubi Jalar dalam Karung” yang disampaikan oleh Ketua LDII Kecamatan Wates yang juga seorang Penyuluh Pertanian: Bapak Kayat Subroto. Simbol penanaman ubi jalar di semua tempat ibadah ini bukan hanya menjadi langkah produktif dalam memanfaatkan lahan, namun juga sebagai wujud nyata sinergi antara seluruh umat beragama di kampung ini. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk berkolaborasi dalam kegiatan ekonomi yang sederhana, namun sarat makna persatuan.
Diskusi kelompok yang diadakan setelah pembekalan juga menjadi ajang bagi para peserta untuk membahas implementasi konkret dari kebersamaan yang telah dibina selama ini. Setiap kelompok mempresentasikan ide-ide brilian mereka terkait program-program berkelanjutan yang dapat memperkuat hubungan antar umat beragama sekaligus meningkatkan kesejahteraan kampung.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama yang penuh kehangatan. Para peserta berharap hasil dari FGD ini dapat menjadi langkah awal yang nyata untuk mewujudkan Desa Tawang sebagai contoh desa moderasi beragama, di mana kebersamaan akan menghasilkan kemakmuran bersama.
Seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah diharapkan dapat mendukung dan memperhatikan kegiatan-kegiatan seperti ini yang mengedepankan persatuan dalam keragaman, dan menjadi cerminan nyata dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” di tingkat desa.(Paulo/Indra/Pras)