Saat Memberangkatkan Santri Balik Ke Pondok, Ini Pesan Kepala Kantor: Gunakan Waktu Untuk Belajar dan Mengaji

Kab. Kediri (Inmas) Dalam upaya mendukung Kebijakan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Coumas, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri mengambil langkah signifikan dengan memfasilitasi kembalinya santri ke pondok pesantren mereka tanpa biaya.

Program ini dirancang untuk meringankan beban finansial keluarga santri, terutama setelah periode liburan atau cuti panjang.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri juga telah berkoordinasi dengan pengurus IPMA Kabupaten Kediri untuk memastikan proses kembalinya santri ke pondok pesantren berjalan dengan baik.

Inisiatif ini disambut baik oleh ketua IKPM Kediri Gus Abas.

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri.Ini bukan hanya membantu secara finansial, tetapi juga menunjukkan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap Santri” katanya.

Untuk diketahui, hari Jumat (19/4) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz, didampingi Kasubbag TU M. Tontowi Jauhari, bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri secara resmi memberangkatkan 20 Santri yang berasal dari Wilayah Kerja ( Walker) Kediri . Mereka akan kembali ke Pondok Pesantren Gontor 4 Kabupaten Banyuwangi . Kedua puluh santri Gontor 4 ini berangkat ke Banyuwangi menggunakan satu armada Bus yang disediakan secara gratis oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri bersama Kantor Kementerian Agama Kota Kediri. Acara pemberangkatan Santri ini dihadiri oleh Pengurus IKPM Kabupaten Kediri.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor berpesan agar santri sebagai generasi penerus bangsa memanfaatkan waktunya untuk belajar dan mengaji. Ilmu yang mumpuni dan karakter yang baik merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Dan modal itu di miliki oleh para santri, ujarnya.

“Kalian adalah generasi penerus bangsa, harapan umat, dan cahaya masa depan. Oleh karena itu, gali terus ilmu agama dan ilmu pengetahuan dengan seimbang. Jadilah santri yang tidak hanya pandai membaca kitab, tapi juga mampu mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari” tandasnya.

#KementerianSemuaAgama