Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Para Pahlawan Revolusi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila
2 min readKab. Kediri (Inmas) Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan revolusi yang gugur dalam tragedi 30 September 1965, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, hari Minggu (1/10) menggelar upacara peringatan hari kesaktian Pancasila yang berlangsung di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri jalan Pamenang No. 64 Ngasem Kediri. Upacara ini diikuti oleh seluruh pejabat eselon 4, JFT, Pengawas Madrasah dan PAI serta seluruh ASN dan PPNPN Atap Pamenang Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz, sedangkan Komandan Upacara dipercayakan kepada Irvan Faisal Anas, Jabatan Pelaksanaan Subag Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri. Walaupun Upacara dilaksanakan pada hari libur, namun seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri yang bermarkas di Atap Pamenang semuanya hadir, dengan semangat dan antusiasme yang tinggi mengikuti upacara dengan penuh khidmat hingga selesai.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor mengajak seluruh peserta upacara untuk senantiasa menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
” Kementerian Agama merupakan salah satu lembaga pemerintah yang memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama. Saya berharap, dengan semangat Pancasila, kita semua dapat bersatu dan bekerja sama untuk membangun Kabupaten Kediri yang lebih maju, sejahtera, dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Aparatur Kementerian Agama Kepala Kantor mengingat bahwa, seluruh warga Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelayanan publik.
” Kita harus bekerja jujur, transparan, akuntabel dan berorentasi pada kepentingan masyarakat. Kita harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat. Kita juga harus menolak segala bentuk upaya yang ingin menggoyahkan atau merusak Pancasila, baik dari dalam maupun luar negeri. Kita harus menjaga kerukunan antar umat beragama, antar suku dan antar golongan sebagai modal sosial untuk membangun Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera” tandasnya.
Setelah selesai upacara, dilanjutkan dengan sarapan soto bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas kebesaran Allah SWT, karena pada tanggal 1 Oktober 1965 Pancasila sebagai Dasar Negara dan ideologi bangsa berhasil dipertahankan dari ancaman gerakan komunis yang ingin menggantikan dengan ideologi lain.( Paulo/Pras)